Postingan

Tugas softskill

Manajemen Pemasaran Global Tugas Manajemen Pemasaran Global 1. Bagaimana pendapat saudara tentang suatu produk (barang & jasa) yang harganya murah, bisa dibeli dimana mana, dan produksinya banyak. Apakah semua orang menyukainya? Kaitkan jawaban saudara dengan segmentasi pasar dan bauran pemasaran. Jawaban: misalnya berdasarkan analisis dan perkiraan permintaan, perusahaan dapat mengetahui adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat perusahaan memperluas pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah konsumen sebagai sampel dari keseluruhan. Dalam survey ini ditanyakan mengenai atribut produk yang ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya. Dari adanya survei tersebut akan diperoleh informasi tentang pola segmentasi pasar berupa  preferensi atau tingkat kesukaan konsumen 2. Buatlah contoh produk produk masal dan produk spesial (baranag/jasa) Jawaban: a. Produk massal : produk yang di jual dengan bebas untuk masyarakat. Contohnya
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL Disusun Oleh : Kelompok 1 Ade Haqiqi Fatmawatie 10215089 Fika Khoeriah 17215649 Fitriandina Wiguna 12215754 Indah Kusuma 13215335 Kiffa Amalia 13215736 Warih Purwani 17215110 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2018 Latar Belakang Dewasa ini, terdapat banyak tantangan dalam praktik manajemen dilingkungan global. Organisasi besar dan sukses yang memiliki manajer-manajer berbakat belum tentu selalu mengambil tindakan yang benar. Terlepas dari adanya tantangan seperti ini, going global menjadi sesuatu yang ingin dilakukan oleh kebanyakan organisasi. PENDEKATAN ETNOSENTRIS, POLISENTRIS, DAN GEOMETRIS TERHADAP BISNIS GLOBAL Pertama-tama mari kita pahami apa makna dari parokialisme. Parokialisme adalah cara pandang terhadap dunia semata-mata melalui pandangan dan perspektif diri sendiri dan tidak menyadari bahwa orang lain memiliki cara hidup dan bekerja yang berbeda-beda. Monolingualisme merupakan salah satu tanda s
SOFT SKILL MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL COKLAT SILVERQUEEN Dosen : Tantyo Setyowati SE. MM Disusun Oleh : Ade Haqiqi Fatmawatie 10215089 Fika Khoeriah 17215649 Fitriandina Wiguna 12215754 Indah Kusuma 13215335 Kiffa Amalia 13215736 Warih Purwani 17215110 Kelas : 4EA33 Fakultas Ekonomi  Universitas Gunadarma 2018/2019 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang tidak lagi asing untuk didengar. Dewasa ini, kita dapat melihat bagaimana segala sesuatu hal yang terjadi di dunia tidak terlepas dari konteks globalisasi. Globalisasi pada dasarnya merupakan fenomena yang membuat seolah batas-batas negara menjadi pudar dan tidak lagi signifikan seperti sebelumnya. Globalisasi ini memiliki banyak efek dan mampu memfasilitasi beberapa pergerakan di dunia. Globalisasi dengan demikian memungkinkan adanya suatu hal untuk menglobal dan meningkatkan konektivitas yang ada dalam masyarakat, ter

PERMASALAHAN KOPERASI DAN SOLUSINYA

NAMA KRLOMPOK : ADE HAQIQI FATMAWATIE ( 10215089 ) ELSA MARETA ( 12215188 ) FIKA KHOERIAH ( 17215649 ) FITRIANDINA WIGUNA ( 12215754 ) KIFFA AMALIA ( 13215736 ) ROBBY ARDIANSYAH ( 16215220 ) PERMASALAHAN KOPERASI DAN SOLUSINYA Pendahuluan : Permasalahan (faktor-faktor) yang Menghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia Koperasi memiliki beberapa hambatan, berikut beberapa pernyataan beberapa para ahli tentang faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi. 1. Menurut Ace Partadiredja Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun 1896, sehingga dampaknya baru bias dirasakan paling tidak 15 tahun setelahnya. 2. Menurut Baharuddin Faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi.Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus,pe
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan 1.     Efisiensi Perusahaan Koperasi Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya dilandasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota. • Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi. ·         Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia disebut (Efisien). Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu : 1. Manfaat ekonomi langsung (MEL) 2. Manfaat ekonomi tidak langsu
JENIS DAN BENTUK-BENTUK KOPERASI A.Jenis Koperasi Berdasarkan Fungsinya. 1. Koperasi Konsumsi. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Misalnya, Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok Pesantren, Pemuda dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir, minyak tanah. 2. Koperasi Pemasaran. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya. Misalnya, Koperasi Pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi. Koperasi Pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang-barang elektronik. Kopera
POLA MANAJEMEN KOPERASI A. Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi Dalam hal manajemen menunjukkan kepada proses, maka James A.F Stoner (1986) mengemukakan bahwa manajemen dapat diberi batasan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian, sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kelima fungsi tersebut sebagai kunci keberhasilan suatu manajemen dapat pula ditambahkan dua fungsi lain, yaitu : pengkomunikasian dan pemotivasian. Menurut Undang-Undang No.12 tahun1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian pasal 19,alat perlengkapan organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan badan pemeriksa. Menurut Undang-Undang RI No.25 tahun 1992 pasal 21 tentang Perkoperasian dinyatakan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan pengawas. Jadi berdasarkan Undang-Undang diatas pengelola dan manajer tidak dimasukkan dalam perangkat organisasi koperasi. Hal ini dikarenakan adany